it never hurts to learn, but do not blame the state begins to start doing something useful knowledge
Minggu, 16 Februari 2014
Proses Pembuatan Ban/Tube
Anda tentu tahu betapa pentingnya peran ban mobil. Satu-satunya komponen yang memiliki kontak langsung ini memiliki beberapa tugas utama. Di antaranya sebagai penyangga mobil, meredam guncangan akibat jalan yang tidak rata, memindahkan tenaga mesin ke jalan, dan yang tak kalah penting adalah mengontrol arah laju mobil. Bayangkan jika ban tidak dapat melakukan tugas-tugas ini dengan baik. Kecelakaan dengan mudah bisa terjadi.
Mengingat pentingnya tugas ban, proses pembuatannya pun tidak mudah. Termasuk proses perancangan, pemilihan bahan baku, dan sebagainya.
Nah, sebelum mengikuti proses pembuatan ban, mari kita telaah dulu bagian-bagian ban radial tubeless.
1. Innerliner
Merupakan lapisan terdalam yang berfungsi sebagai pengganti ban dalam. Lapisan ini memiliki pori-pori yang sangat rapat sehingga udara tidak dapat menembus keluar
2. Ply cord
Lapisan yang dibuat dari benang polyester ini berfungsi untuk menahan beban maupun kecepatan.
3. Apex
Karet keras yang berfungsi untuk menjaga stabilitas saat menikung sekaligus sebagai tumpuan beban.
4. Bead wire
Kawat yang diberi lapisan karet dan berfungsi sebagai pemegang pelek.
5. Sidewall compound
Bagian dinding ban yang dibuat dari kompon khusus sehingga tahan terhadap benturan samping namun tetap empuk sehingga berfungsi juga sebagai suspensi. Sidewall ini sangat berpengaruh terhadap keempukan sebuah ban.
6. Rim cushion
Lapisan karet khusus untuk melindungi bead wire di area pelek. Lapisan ini bersentuhan langsung dengan pelek.
7. Belt layer
Ada dua lapis yang terbuat dari steel cord. Berfungsi untuk menjaga stabilitas dan ketahanan di kecepatan tinggi termasuk menjaga agar permukaan ban tetap rata saat menikung.
8. Capply
Bahan khusus untuk melindungi steel cord dari panas saat ban berputar cepat.
9. Under tread compound
Berada di antara tread compound dan capply. Berfungsi sebagai perekat.
10. Tread compound
Lapisan terluar yang menapak langsung ke jalan. Bahan ini dituntut memiliki tingkat keausan yang kecil, namun tetap empuk.
Lalu bagaimana pembuatan ban mulai dari bahan baku sampai siap digunakan? Berikut prosesnya.
1. Mixing
Inilah awal proses pembuatan ban. Berbagai bahan seperti karet alam, karet sintetik, bahan kimia, karbon hitam dan minyak tertentu diaduk menjadi satu pada suhu sekitar 100° Celcius. Bentuk campuran ini menyerupai adonan kue yang sangat kental.
Untuk mengaduk adonan karet ini dibutuhkan mesin mixer yang sangat kuat. Misalnya mixer milik pabrik ban EP Tyres yang konsumsi listriknya ‘hanya’ 1.500.000 Watt. Tak hanya wujud adonan karet ini saja yang seperti kue, namun aroma yang tercium di bagian ini pun tak jauh berbeda dari pabrik roti. Suhu udara di areal mixing ini cukup panas, sekitar 38° Celcius.
Hasil dari proses mixing adalah compound yang masih empuk berbentuk lembaran (sheet gum). Berbagai komposisi dibuat untuk dijadikan bagian-bagian ban yang berbeda.
2. Extruding
Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya adalah injeksi dan extruding hingga terbentuk profil.
3. Calender
Salah satu proses setelah mixing adalah pembuatan innerliner dengan mengubah adonan menjadi lembaran tipis setebal 1,2 mm. Adonan untuk ini memang khusus sehingga dihasilkan innerliner yang memiliki pori-pori rapat sehingga tak dapat ditembus udara.
Selain innerliner, pada seksi calender ini juga dibuat lapisan lain seperti belt layer, capply, dan plycord dengan membuat lembaran seperti anyaman benang polyester yang dibuat silang untuk menambah kekuatan.
4. Bead
Sementara proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire yaitu melapisi kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu keluar dari mesin, bead wire sudah berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran rim.
5. Cutting
Berbahagialah pekerja di bagian cutting. Sebab ruangan di bagian ini dilengkapi AC. Di sini proses yang dilakukan adalah pemotongan hasil dari seksi calender. Lembaran dipotong presisi seesuai dengan ukuran ban.
6. Building
Masih di ruang ber-AC, di sini hasil dari seksi-seksi sebelumnya disatukan. Meski prosesnya menggunakan mesin secara otomatis, namun masih diperlukan bantuan manusia. Tidak mungkin proses building bisa dilakukan mesin secara fully otomatis.
Dari mesin ini, dihasilkan ban utuh namun masih mentah. Bentuknya menggembung seperti donat tanpa kembangan di bagian luar. Jika diperhatikan permukaannya seperti ban slick.
7. Curing
Tidak seperti proses building, di bagian ini suhu ruangan mencapai 41 derajat Celcius. Proses curing merupakan akhir dari proses pembuatan ban.
Di sini ban mentah dicetak dengan suhu sekitar 178° Celcius selama kira-kira 8 menit, tergantung ukuran bannya. Keluar dari mesin curing, ban sudah terbentuk termasuk profil, tulisan merek, tipe, ukuran ban dan semua informasi yang ada di dinding ban.
8. Finishing/quality control
Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance dan menggunakan sinar X.
Nah kalo mw lebih jelas, silahkan lihat flow chart produksi ban
Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga kualitas.
KISAH GUNUNG KELUD
Malam Jumat Wage,
bertepatan dengan dengan malam Valentine dimana seharusnya dipenuhi dengan kasih sayang,
Gunung Kelud memuntahkan laharnya.
Malam itu, meski saya tak melihatnya secara langsung saya bisa merasakan suasana yang sangat mencekam.
Malam yang kelam ditingkahi dengan gemuruh letusan kelud yang disertai dengan petir yang menyambar cetar membahana badai o.. la la...
Akibat amuk Kelud,sebagian besar jawa di selimuti abu.
Puluhan ribu warga disekitar gunung berapi yang bertipe strato itu mengungsi.
Dan,
sepertinnya sudah kebiasaan orang Jawa atau orang Indonesia pada umumnya.
Pada sebuah bencana, seringkali muncul adanya mitos-mitos yang menyertainya.
Kali ini, erupsi Gunung Kelud dikaitkan dengan amukan Lembu Suro, seorang raksasa yang dikhianati cintanya dan dikubur hidup-hidup di Kelud.
Cerita tersebut kemudian dilengkapi dengan gambar awan hasil letusan Kelud yang seolah-olah berbentuk seperti raksasa.
Satu gambar lagi ada yang berbentuk bak muka lembu.
Hal itu semakin memperkuat keyakinan sebagian masyarakat bahwa letusan itu benar-benar amukan Sang Lembu jantan perkasa itu.
Bukan hanya di Kelud,
tapi muncul dalam bencana-bencana lainya.
Pada saat Tsunami Aceh muncul gambar amukan ombak yang membentuk lafadz Allah.
Kemudian pada saat Merapi mengamuk, ada awan yang mirip sekali dengan tokoh pewayangan Petruk.
Hal itu diasosiasikan dengan Mbah Petruk, yang konon merupakan penunggu Gunung Merapi.
Jadi,
dalam konteks gambar yang terbentuk dari awan Gunung Kelud bisa saja gambar itu asli.
Dengan ditambah pada benak masyarakat yang sudah lekat dengan legenda Lembu Suro, maka gambar itu seolah-olah benar adanya merupakan wujud sang lembu yang tengah mengamuk.
Lalu, bagaimana sebenarnya kisah
Lembu Suro?
Gunung yang berada di perbatasan Kediri dan Blitar itu memang lekat dengan kisah pengkhianatan cinta seorang putri dari Kerajaan Jenggala bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Berikut ceritanya yang dihimpun dari berbagai sumber :
Alkisah,
Dewi Kilisuci tenar makantar-kantar akan kecantikannya dilamar dua orang raja.
Namun sayangnya yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagi berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
Tentu saja Dewi Kilisuci yang kinyis-kinyis bak Jennifer Dunn tak mau dengan mereka.
Dua raja itu buruk rupa, apalagi tak ada yang membawa Toyota Vellfire warna putih.
Namun, Sang Dewi tak bisa menolak mentah-mentah.
Ia tak mau membuat mereka berdua yang terkenal sakti mandraguna itu sakit hati.
Untuk menolak lamaran tersebut secara halus, Dewi Kilisuci membuat sayembara yang hampir mustahil, yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud.
Tak hanya sumur, syarat tambahanya, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi.
Syarat berikutnya, harus selesai dalam satu malam atau sebelum fajar menyingsing dan tak boleh keduluan ayam berkokok.
Mahesa Suro dan Lembu Suro menyanggupi permintaan tersebut.
Dengan kesaktianya dan semangat mereka untuk mendapatkan cinta sang Dewi, pesyaratan sayembara dapat dipenuhi tepat waktu.
Dewi Kilisuci pun ketar-ketir.
Tak mau diperistri mereka, Ia pun membuat akal-akalan dengan mengajukan satu permintaan lagi.
Kedua raja tersebut dimintanya membuktikan dulu bahwa kedua sumur tersebut benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Bak kerbau yang dicocok hidungnya, mereka berdua manut saja menuruti permintaan Sang Dewi.
Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu.
Matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Tampaknya, Lembu Suro lebih sakti dari Mahisa Suro, sebelum mati Lembu Suro sempat berucap sumpah yang nggegirisi.
“Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.”
Artinya, Ya, orang Kediri suatu hari akan mendapatkan balasanku yang berlipat.
Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau."
Takut akan sumpah sang Lembu, akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak sumpah itu yang disebut Larung Sesaji.
Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan Suro oleh masyarakat Sugih Waras, desa yang terdekat dengan Gunung Kelud.
Dan kemarin, Lembu Suro mewujudkan balas dendamnya.
Kelud pun meletus yang kemudian banyak diartikan sebagai wujud amarahnya.
bertepatan dengan dengan malam Valentine dimana seharusnya dipenuhi dengan kasih sayang,
Gunung Kelud memuntahkan laharnya.
Malam itu, meski saya tak melihatnya secara langsung saya bisa merasakan suasana yang sangat mencekam.
Malam yang kelam ditingkahi dengan gemuruh letusan kelud yang disertai dengan petir yang menyambar cetar membahana badai o.. la la...
Akibat amuk Kelud,sebagian besar jawa di selimuti abu.
Puluhan ribu warga disekitar gunung berapi yang bertipe strato itu mengungsi.
Dan,
sepertinnya sudah kebiasaan orang Jawa atau orang Indonesia pada umumnya.
Pada sebuah bencana, seringkali muncul adanya mitos-mitos yang menyertainya.
Kali ini, erupsi Gunung Kelud dikaitkan dengan amukan Lembu Suro, seorang raksasa yang dikhianati cintanya dan dikubur hidup-hidup di Kelud.
Cerita tersebut kemudian dilengkapi dengan gambar awan hasil letusan Kelud yang seolah-olah berbentuk seperti raksasa.
Satu gambar lagi ada yang berbentuk bak muka lembu.
Hal itu semakin memperkuat keyakinan sebagian masyarakat bahwa letusan itu benar-benar amukan Sang Lembu jantan perkasa itu.
Bukan hanya di Kelud,
tapi muncul dalam bencana-bencana lainya.
Pada saat Tsunami Aceh muncul gambar amukan ombak yang membentuk lafadz Allah.
Kemudian pada saat Merapi mengamuk, ada awan yang mirip sekali dengan tokoh pewayangan Petruk.
Hal itu diasosiasikan dengan Mbah Petruk, yang konon merupakan penunggu Gunung Merapi.
Jadi,
dalam konteks gambar yang terbentuk dari awan Gunung Kelud bisa saja gambar itu asli.
Dengan ditambah pada benak masyarakat yang sudah lekat dengan legenda Lembu Suro, maka gambar itu seolah-olah benar adanya merupakan wujud sang lembu yang tengah mengamuk.
Lalu, bagaimana sebenarnya kisah
Lembu Suro?
Gunung yang berada di perbatasan Kediri dan Blitar itu memang lekat dengan kisah pengkhianatan cinta seorang putri dari Kerajaan Jenggala bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Berikut ceritanya yang dihimpun dari berbagai sumber :
Alkisah,
Dewi Kilisuci tenar makantar-kantar akan kecantikannya dilamar dua orang raja.
Namun sayangnya yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagi berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
Tentu saja Dewi Kilisuci yang kinyis-kinyis bak Jennifer Dunn tak mau dengan mereka.
Dua raja itu buruk rupa, apalagi tak ada yang membawa Toyota Vellfire warna putih.
Namun, Sang Dewi tak bisa menolak mentah-mentah.
Ia tak mau membuat mereka berdua yang terkenal sakti mandraguna itu sakit hati.
Untuk menolak lamaran tersebut secara halus, Dewi Kilisuci membuat sayembara yang hampir mustahil, yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud.
Tak hanya sumur, syarat tambahanya, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi.
Syarat berikutnya, harus selesai dalam satu malam atau sebelum fajar menyingsing dan tak boleh keduluan ayam berkokok.
Mahesa Suro dan Lembu Suro menyanggupi permintaan tersebut.
Dengan kesaktianya dan semangat mereka untuk mendapatkan cinta sang Dewi, pesyaratan sayembara dapat dipenuhi tepat waktu.
Dewi Kilisuci pun ketar-ketir.
Tak mau diperistri mereka, Ia pun membuat akal-akalan dengan mengajukan satu permintaan lagi.
Kedua raja tersebut dimintanya membuktikan dulu bahwa kedua sumur tersebut benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Bak kerbau yang dicocok hidungnya, mereka berdua manut saja menuruti permintaan Sang Dewi.
Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu.
Matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Tampaknya, Lembu Suro lebih sakti dari Mahisa Suro, sebelum mati Lembu Suro sempat berucap sumpah yang nggegirisi.
“Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.”
Artinya, Ya, orang Kediri suatu hari akan mendapatkan balasanku yang berlipat.
Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau."
Takut akan sumpah sang Lembu, akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak sumpah itu yang disebut Larung Sesaji.
Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan Suro oleh masyarakat Sugih Waras, desa yang terdekat dengan Gunung Kelud.
Dan kemarin, Lembu Suro mewujudkan balas dendamnya.
Kelud pun meletus yang kemudian banyak diartikan sebagai wujud amarahnya.
Cara Memunculkan Tab Wireles di interface Pada Modem ZTE speedy
Asslammu'alaikum,,, n met malam gan...
baru sempat posting lagi ni stelah skian lama...
kali ini sy mau sdikit share tentang "Cara Memunculkan Tab Wireles di interface Pada Modem ZTE speedy" berdasarkan pengalaman sendiri,,,hehehe
ok langsung saja,
pada dasarnya untuk masuk ke pengaturan modem adalah menggunakan default ip 192.168.1.1 dengan :
ID : Admin
Password : Admin
namun ada pula yang menggunakan default ip 192.168.1.254, ataupun 192.168.1.154, nah pada postingan kali ini saya modem yang saya gunakan menggunakan default ip 192.168.1.254 dengan ID n password yang saya gunakan adalah Admin, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
oke, sampai disini aman, nah kita buka masalahnya pada tab Interface Setup kita buka, maka akan muncul tampilan berikut
nah coba lihat tab yang ada hanya settingan Internet dan Lan saja, sedangkan tab untuk wireless sama skali ga ada...
sbenarnya bisa menggunakan fitur pada tab di Maintenance dan pilih Sysrestart, namun pada waktu mensetting wireless akan diminta password n ID terus menerus, shingga settingnya tidak bisa digunakan
karna hal ini sempat bingung dgn apa yang terjadi, sampai2 harus pergi ke telkom center buat ganti password n id wireless dgn biaya tambahan ... :)
stelah skian lama akhirnya tau juga caranya, silahkan ganti id n passwornya menjadi :
ID : Support
Password : Theworldinyourhand
nah akan muncul tab wireless seperti biasa seperti gambar dibawah ini :
skarang sudah terlihat tab setting wirelessnya...
dan tinggal anda agan sendiri yang setting n kreasikan sendiri... :D
demikian sedikit tutorial bagi yang sempat bingung kayak saya...hahaha
baru sempat posting lagi ni stelah skian lama...
kali ini sy mau sdikit share tentang "Cara Memunculkan Tab Wireles di interface Pada Modem ZTE speedy" berdasarkan pengalaman sendiri,,,hehehe
ok langsung saja,
pada dasarnya untuk masuk ke pengaturan modem adalah menggunakan default ip 192.168.1.1 dengan :
ID : Admin
Password : Admin
namun ada pula yang menggunakan default ip 192.168.1.254, ataupun 192.168.1.154, nah pada postingan kali ini saya modem yang saya gunakan menggunakan default ip 192.168.1.254 dengan ID n password yang saya gunakan adalah Admin, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
oke, sampai disini aman, nah kita buka masalahnya pada tab Interface Setup kita buka, maka akan muncul tampilan berikut
nah coba lihat tab yang ada hanya settingan Internet dan Lan saja, sedangkan tab untuk wireless sama skali ga ada...
sbenarnya bisa menggunakan fitur pada tab di Maintenance dan pilih Sysrestart, namun pada waktu mensetting wireless akan diminta password n ID terus menerus, shingga settingnya tidak bisa digunakan
karna hal ini sempat bingung dgn apa yang terjadi, sampai2 harus pergi ke telkom center buat ganti password n id wireless dgn biaya tambahan ... :)
stelah skian lama akhirnya tau juga caranya, silahkan ganti id n passwornya menjadi :
ID : Support
Password : Theworldinyourhand
nah akan muncul tab wireless seperti biasa seperti gambar dibawah ini :
skarang sudah terlihat tab setting wirelessnya...
dan tinggal anda agan sendiri yang setting n kreasikan sendiri... :D
demikian sedikit tutorial bagi yang sempat bingung kayak saya...hahaha
Langganan:
Postingan (Atom)